DISIPLIN ROHANI KUNCI HIDUP YANG BERBUAH.
Berbuah adalah esensi dari hidup kekristenan
kita, tanpa buah hidup kekristenan kita sedang berada dalam keadaan yang sangat
berbahaya, sebab kita sedang berjalan menuju pada penolakan Tuhan terhadapa
diri kita. Dalam kitab Matius 7:15-23, dituliskan bahwa pada hari-hari terakhir
akan ada banyak orang yang berseru-seru memanggil nama Tuhan tetapi ketika
mereka berjumpa dengan TUhan mereka sama sekali tidak dikenal oleh Tuhan! Wow
ini sesuatu yang tidak di duga sebelumnya oleh orang-orang itu, dan mereka coba
mengingatkan Tuhan tentang segala sesuatu yang telah mereka lakukan, mereka
telah berjerih lelah mengajar, menyembuhkan orang sakit bahkan mereka telah
bernubuat tetapi tetap saja Tuhan menolak mereka, Mengapa? Jawabnya sederhana
mereka melayani tetapi tidak berbuah. Berbuah adalah tujuan Tuhan memilih dan
memanggil kita (Yoh 15:16), Kapak sudah tersedia atas pohon-pohon yang tidak
mengeluarkan BUAH.(Mat 3:7-10). Tuhan Yesus tidak kompromi dalam masalah buah
kehidupan kita, Dia sangat tegas tidak ada kompromi sama sekali, Bagaimana
dengan Anda? Apakah kita sudah semakin berbuah, atau semakin serupa dengan
Kristus dalam pikiran,perkataan dan perbuatan kita?.
DISIPLIN ROHANI. (1.Kor 9:24-27)
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta
turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena
itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian
dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka
berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk
memperoleh suatu mahkota yang abadi,
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang
sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya
seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku
sendiri ditolak.
Rasul Paulus mengajarkan bahawa kunci
dari sebuah kehidupan yang bertumbuh dan berbuah adalah belajar untuk melatih
dan melakukan yang namanya pendisiplinan yang harus kita lakukan secara
konsisiten. Dia mengumpamakan kehidupan kira seperti sebuah pertandingan
memperebutkan sebuah mahkota kemenangan, dan bagi atlit yang melatih dirinya
dengan melakukan disiplin dalam berlatih maka sudah dapat dipastikan dia akan
alami kemenangan, tetapi bagi atlit yang tidak berlatih demgan disiplin yang
benar maka saat perlombaan itu dimulai maka dia akan mengalami kekalahan total.
Demikian dengan kehidupan kekeristenan kita tanpa disiplin rohani yang benar
dan konsisten maka kita akan dengan mudah dikalahkan oleh iblis lewat
kedagingan kita.
Bahasa sederhana dari sebuah kehidupan
disiplin adalah membangun sebuah kebiasaan yang baru dalam hidup kita sehari
hari dan dari kebiasaan hidup seseorang kita dapat memprediksi seperti apa akhirnya
hidup orang itu, sama dengan orang yang punya kebiasaan yang buruk tentu sesuai
dengan kebiasaannya dia akan menuai apa yang biasa dia lakukan, seperti itulah
disiplin rohani kita membangun sebuah kebiasaan atau gaya hidup yang baik
dengan benar dengan cara melakukan sebuah prinsip-prinsip dan nilai nilai
rohani yang benar dalam hidup kita, “disiplin rohani” bukanlah hukuman, paksaan/tekanan
untuk melakukan sesuatu. Disiplin rohani adalah bagian yang menyenangkan bagi
seorang murid Kristus yang hendak bertumbuh dan berbuah.
TUJUAN DAN PENTINGNYA DISIPLIN ROHANI.
Disiplin rohani
menjadi bagian dari orang-orang yang hidup di dalam Roh (Gal. 5:24). Orang seperti ini mampu menyalibkan segala hawa
nafsunya melalui disiplin rohani untuk menyenangkan Kristus.
Tanpa penerapan disiplin rohani tidak ada orang yang
bisa disebut sebagai orang Kristen sejati).
RICHARD FOSTER
mengatakan bahwa disiplin rohani adalah kegiatan, sendiri maupun
bersama, yang kita lakukan sebagai cara untuk menempatkan diri kita di hadapan
Tuhan agar Ia dapat bekerja di dalam diri kita. ALLAN COPPEDGE dalam bukunya yang berjudul The
Biblical Principles of Discipleship mengatakan bahwa seorang murid Kristus
harus membayar harga dari pengenalannya akan Tuhan dengan cara berkomitmen
menjalankan disiplin rohani; sebab relasi dengan Tuhan dapat dibangun
melalui disiplin rohani. Tujuan disiplin
rohani adalah menciptakan kebiasaan yang baru dalam hidup
kita. Perubahan terkadang
menyakitkan, sebab perubahan itu hendak menggeser rasa aman kita atas kebiasaan
tertentu selama ini. Hasil dari
disiplin rohani adalah menjadi lebih serupa dengan Yesus. Dengan kata
lain, melalui disiplin rohani kita bertumbuh melampaui diri kita untuk menjadi
lebih serupa dengan Juruselamat dan Raja kita.
DISIPLIN ROHANI YANG DIANJURKAN.
• DISIPLIN DALAM
IBADAH (1Tim 4:7)
• DISIPLIN WAKTU
BERSAMA DENGAN TUHAN (Mar 1:35)
• DISIPLIN DALAM
MENGHAFAL BAGIAN
DALAM ALKITAB (Yos 1:8)
• DISIPLIN DALAM
PERSEKUTUAN
(Ibr 10:24-25)
• DISIPLIN DALAM MEMBERI (Kel 23:15d)
• DISIPLIN DALAM
BERDOA (Kis 2:42)
• DISIPLIN DALAM
BERPUASA
(Kis 13:2-3)
• DISIPLIN DALAM PENGINJILAN.(Mat
28:20).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar