MENGALAMI
KEMERDEKAAN YANG SEBENARNYA.
Tanyalah kepada orang
yang berada dalam penjara! Apakah arti dari sebuah kebebasan atau kemerdekaan?
Mereka yang mengalami akan dapat mejawab dengan baik, apa arti dan rasa dari
sebuah kebebasan, arti mata kebahagiaan mengalir ketika mereka dibebasan dari hukuman atau kurungan penjara
akibat perbuatan yang mereka lakukan, ada sukacita yang memenuhi hati mereka, perasaan
yang sulit dikatakan ketika hal itu terjadi. Tanya juga arti dari kemerdekaan
atau kelepasan pada orang yang mengalami kesembuhan dari penyakit yang kanker yang mematikan,
mereka sangat mengetahui apa itu arti sebuah kemerdekaan yang sebenarnya. Seharusnya
hal itu juga yang terjadi dalam hidup kita bahkan lebih dari hal itu ketika
Kristus melepaskan kita dari semua ikatan dosa dengan segala akibatnya, Sudah
selayaknya kita bersukacita dan bergembira menerima kelepasan yang Tuhan
telah berikan. pada kita,
Tidak terbayangkan
betapa bersukacitanya wanita yang dilepaskan dari penghukuman dan diampuni dosanya,
saat ia terlepas dari hukum rajam yang akan dia terima waktu ia tertangkap
basah berzinah, Puji Tuhan tidak ada satu batupun yang mengenai dan menyakiti
tubuhnya, semua orang yang bermaksud menghukum wanita itu meninggalkan dia
bahkan Yesuspun berkata Akupun tidak menghukum engkau pergilah dan jangan
berbuat dosa lagi! Anda bisa bayangkan arti dan rasa dari kebebasan yang Tuhan
berikan pada wanita itu? Hari ini apakah kita sudah mengalami kebebasan yang
Tuhan berikan? Apakah kita mengalami sukacita, damai sejahtera, kelimpahan. Kesehatan?
Apakah kita sungguh merasakan kemerdekaan yang sebenarnya dari segala dosa yang
mengikat?
Apakah penyebab begitu
banyak orang percaya tidak mengalami kemerdekaan yang sebenarnya? Bagaimana
caranya agar kemerdekaan bukan hanya sebuah janji tetapi kita sungguh-sungguh
mengalaminya? Tuhan yesus berkata”
jika Anak tidak memerdekakan, maka kita tidak akan benar benar mengalami
kemerdekaan yang sesungguhnya (Yoh 8:32-36), Yesuslah satu-satunya
pribadi yang mampu memberikan kemerdekaan yang sebenarnya, diluar itu anda
hanya akan mengalami kemerdekaan yang palsu, Ingat hanya Yesus yang mampu
memberikan kemerdekaan yang sebenarnya, anda jangan pernah coba-coba untuk
mencari kemerdekaan di luar Dia itu hanya akan menimbulkan keterikatan dan
kemerdekaan yang salah dan keliru.
BAGAIMANA MENGALAMI
KEMERDEKAAN YANG SEBENARNYA?
1.Mengenal
kebenaran.
Ketidak tahuan atau
ketidak mengertian kita akan kebenaran Firman Tuhan adalah senjata yang dipakai
setan untuk membuat kita tetap berada dalam perbudakan (keterikatan), Umat-Ku
binasa Karena tidak mengenal Allah (Hos 4:6), Kita mengalami kemerdekaan yang
sebenarnya sejauh mana kita mengenal Allah di dalam Firman-Nya, setan selalu
masuk melalui ketidak mengertian kita akan Tuhan, dari sisi itulah ia menyerang dan kembali memperbudak hidup kita.
Saat kita tidak
mengerti siapa diri kita dalam Kristus? Apa yang telah diperbuatnya bagi kita?
Maka kita hanya akan menjadi pribadi yang berada dalam keterikatan, kita punya
mata tetapi tidak dapat melihat,kita punya telinga tetapi tidak dapat
mendengar, kita punya hati tetapi tidak mampu memahami Tuhan. setan akan selalu
berusaha masuk dan menyerang pikiran kita dengan cara mebutakan pikiran kita, iblis
akan terus menaburkan konsep atau kepercayaan yang salah dalam pikiran kita
sehingga cara pandang dan pola kita berpikir kita akan selalu bertentangan dengan
pola dan cara pandang Allah akibatnya kita berada dibawah perbudakannya,
(Mat
13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi
tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam
hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Tidak ada jalan lain bagi kita yang ingin mengalami
kemerdekaan yang sebenarnya di dalam Tuhan jalannya adalah mengenal kebenaran.
Yesus adalah kebenaran.
2.Hidup
hari ini dalam kebenaran lepas dari masa lalu.
Tidak dapat disangkal
bahwa kita jadi seperti hari ini, semua terjadi atau terbentuk dari hari hari
yang telah kita lalui di waktu yang telah lalu. Apa yang telah terjadi di masa lalu;
yang kita dengar, lihat rasakan dan alami, baik atau buruk telah membentuk
system kepercayaan kita, sadar ataupun tidak sadar semua telah membentuk
kepribadian kita. Butuh yang namanya pembaharuan pikiran. setelah kita menerima
Yesus. Banyak orang orang percaya menjadi pribadi yang terikat, disebabkan
karena mereka masih terikat pada masa lalunya. Kita tidak akan pernah mengalami
kemerdekaan yang sesungguhnya apabila kita hidup hari ini tetapi tetap terikat
dengan kejadian-kejadian masa lalu kita
yang menyakitkan dan melukai kita, kita akan terikat jika kita tidak dipulihkan
dari masa lalu kita. Tuhan Yesus bukan
hanya Tuhan untuk hari ini atau masa yang akan datang tetapi Dia adalah Tuhan untuk
masa yang telah lalu, kita tidak dapat kembali ke masa lalu, kita tidak punya
kuasa sedikitpun untuk waktu yang telah lalu atau masa yang akan datang, kita
hanya diberi kuasa untuk hari ini atau jam ini menit ini atau detik ini, begitu
waktu berlalu kita tidak dapat menjangkaunya kembali tetapi puji Tuhan Yesus
adalah Tuhan untuk masa lalu kita, Dia mampu menolong dan memulihkan masa lalu
kita, Dia berjanji tahun tahun yang telah di hancurkan oleh iblis di masa lalu
kita Dia akan pulihkan kembali. (Yoel
3.Menghidupi
kebenaran.
Firman Tuhan adalah
satu satunya jalan untuk kita mengalami kemerdekaan yang sebenarnya, penting bagi kita untuk bukan hanya sekedar
tahu firman Tuhan tetapi kita perlu menghidupinya dalam hidup kita sehari hari.
Kehidupan yang berkemenangan adalah hidup dalam menjalani (melakukan) Firman
Tuhan. Tuhan Yesus mengumpamakan orang
yang menghidupi Firman Tuhan bagaikan orang bijaksana yang membangun rumahnya
dengan dasar batu karang yang kokoh sehingga mereka mampu menghadapi
angin,banjir dan hujan yang melanda rumah hidupnya. Berapa bayak orang-orang
percaya yang kelihatan kuat tetapi saat angin badai datang menerpa hidupnya
kita melihat bagaimana ternyata begitu rapuhnya rumah hidup mereka(Mat 7:24-27)
Yakobus
menjelaskan bahwa kemerdekaan yang sebenarnya akan kita alami saat kita
mempraktekkan atau menghidup Firman Tuhan itubdalam hidup kita. (Yak 1:22-25) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman
dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri
sendiri. Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan
tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati
mukanya yang sebenarnya di depan cermin. Baru saja ia memandang dirinya, ia
sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.Tetapi barangsiapa
meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya,
jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh
melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.