MIRACLE COMMUNITY: April 2013

Translate

Selasa, 30 April 2013

PESAN PENATUA Saat Teduh Mei 2013, Pdt. Dion Ponomban





DISIPLIN ROHANI KUNCI HIDUP YANG BERBUAH.

Berbuah adalah esensi dari hidup kekristenan kita, tanpa buah hidup kekristenan kita sedang berada dalam keadaan yang sangat berbahaya, sebab kita sedang berjalan menuju pada penolakan Tuhan terhadapa diri kita. Dalam kitab Matius 7:15-23, dituliskan bahwa pada hari-hari terakhir akan ada banyak orang yang berseru-seru memanggil nama Tuhan tetapi ketika mereka berjumpa dengan TUhan mereka sama sekali tidak dikenal oleh Tuhan! Wow ini sesuatu yang tidak di duga sebelumnya oleh orang-orang itu, dan mereka coba mengingatkan Tuhan tentang segala sesuatu yang telah mereka lakukan, mereka telah berjerih lelah mengajar, menyembuhkan orang sakit bahkan mereka telah bernubuat tetapi tetap saja Tuhan menolak mereka, Mengapa? Jawabnya sederhana mereka melayani tetapi tidak berbuah. Berbuah adalah tujuan Tuhan memilih dan memanggil kita (Yoh 15:16), Kapak sudah tersedia atas pohon-pohon yang tidak mengeluarkan BUAH.(Mat 3:7-10). Tuhan Yesus tidak kompromi dalam masalah buah kehidupan kita, Dia sangat tegas tidak ada kompromi sama sekali, Bagaimana dengan Anda? Apakah kita sudah semakin berbuah, atau semakin serupa dengan Kristus dalam pikiran,perkataan dan perbuatan kita?.
DISIPLIN ROHANI. (1.Kor 9:24-27) 
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!  Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi,  Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Rasul Paulus mengajarkan bahawa kunci dari sebuah kehidupan yang bertumbuh dan berbuah adalah belajar untuk melatih dan melakukan yang namanya pendisiplinan yang harus kita lakukan secara konsisiten. Dia mengumpamakan kehidupan kira seperti sebuah pertandingan memperebutkan sebuah mahkota kemenangan, dan bagi atlit yang melatih dirinya dengan melakukan disiplin dalam berlatih maka sudah dapat dipastikan dia akan alami kemenangan, tetapi bagi atlit yang tidak berlatih demgan disiplin yang benar maka saat perlombaan itu dimulai maka dia akan mengalami kekalahan total. Demikian dengan kehidupan kekeristenan kita tanpa disiplin rohani yang benar dan konsisten maka kita akan dengan mudah dikalahkan oleh iblis lewat kedagingan kita.
Bahasa sederhana dari sebuah kehidupan disiplin adalah membangun sebuah kebiasaan yang baru dalam hidup kita sehari hari dan dari kebiasaan hidup seseorang  kita dapat memprediksi seperti apa akhirnya hidup orang itu, sama dengan orang yang punya kebiasaan yang buruk tentu sesuai dengan kebiasaannya dia akan menuai apa yang biasa dia lakukan, seperti itulah disiplin rohani kita membangun sebuah kebiasaan atau gaya hidup yang baik dengan benar dengan cara melakukan sebuah prinsip-prinsip dan nilai nilai rohani yang benar dalam hidup kita,  “disiplin rohani”  bukanlah  hukuman, paksaan/tekanan untuk melakukan sesuatu.  Disiplin rohani adalah bagian yang menyenangkan bagi seorang murid Kristus yang hendak bertumbuh dan berbuah.
TUJUAN DAN PENTINGNYA DISIPLIN ROHANI.
Disiplin rohani menjadi bagian dari orang-orang yang hidup di dalam Roh (Gal. 5:24).   Orang  seperti ini mampu menyalibkan segala hawa nafsunya melalui disiplin rohani untuk menyenangkan Kristus.  Tanpa penerapan disiplin rohani tidak ada orang yang bisa disebut sebagai orang Kristen sejati).  
RICHARD FOSTER mengatakan bahwa disiplin rohani adalah kegiatan, sendiri maupun bersama, yang kita lakukan sebagai cara untuk menempatkan diri kita di hadapan Tuhan agar Ia dapat bekerja di dalam diri kita.  ALLAN COPPEDGE dalam bukunya yang berjudul The Biblical Principles of Discipleship mengatakan bahwa seorang murid Kristus harus membayar harga dari pengenalannya akan Tuhan dengan cara berkomitmen menjalankan disiplin rohani; sebab relasi dengan Tuhan dapat dibangun melalui disiplin rohani.  Tujuan disiplin rohani adalah menciptakan  kebiasaan yang baru dalam hidup kita. Perubahan terkadang menyakitkan, sebab perubahan itu hendak menggeser rasa aman kita atas kebiasaan tertentu  selama ini. Hasil dari disiplin rohani adalah menjadi lebih serupa dengan Yesus.  Dengan kata lain, melalui disiplin rohani kita bertumbuh melampaui diri kita untuk menjadi lebih serupa dengan Juruselamat dan Raja kita. 
DISIPLIN ROHANI YANG DIANJURKAN.
      DISIPLIN DALAM IBADAH  (1Tim 4:7)
      DISIPLIN WAKTU BERSAMA DENGAN TUHAN (Mar 1:35)
      DISIPLIN DALAM MENGHAFAL BAGIAN DALAM ALKITAB (Yos 1:8)
      DISIPLIN DALAM PERSEKUTUAN (Ibr 10:24-25)
      DISIPLIN DALAM MEMBERI (Kel 23:15d)
      DISIPLIN DALAM BERDOA (Kis 2:42)
      DISIPLIN DALAM BERPUASA (Kis 13:2-3)
      DISIPLIN DALAM PENGINJILAN.(Mat 28:20).

Saat Teduh Selasa , 30 April 2013



PERKATAAN  YANG MEMBANGUN.   

Berhati-hatilah dengan perkataan kita, karena perkataan kita dapat membangun atau menjatuhkan orang lain maupun diri kita sendiri. Yakobus 1:19 menasihatkan kita untuk lambat dalam berkata-kata. Berpikirlah lebih panjang sebelum kita berkata-kata. Karena dengan perkataan kita dibenarkan dan dengan perkataan kita akan di hukum (Mat. 12:37). Perkataan yang salah akan dapat menimbulkan perselisihan, menyakiti hati orang lain, dan bahkan membawa kehancuran bagi diri kita sendiri. Bukan hanya berdampak kepada orang lain dan diri kita sendiri, tetapi juga itu akan menyakiti hati Allah. Perhatikan setiap perkataan kita, maka kita akan menjadi berkat bagi orang lain dan diberkati Tuhan. Penting sekali dalam proses pembangunan rumah Tuhan perkataan kita menjadi perkataan yang penuh berkat sehingga rumah TUhan dapat terbangun. Dalam komunitas kita.
Renungkan:
1.
Mengapa kita harus berhati-hati dalam berkata-kata?



2. Apakah Anda lebih banyak berpikir sebelum berkata-kata?  Bagaimana cara anda membangunlah sebuah kebiasaan baru untuk berpikir sebelum berkata-kata! 



Praktek
Tuliskan berkat yang Anda terima saat TAAT melakukan firman Tuhan!

Senin, 29 April 2013

Saat Teduh Senin, 29 April 2013



BEBAS DARI  SEMUA KEMARAHAN

Orang yang pemarah akan selalu terlibat dalam pertengkaran, tetapi orang yang sabar membawa ketenangan (Amsal 15:18). Kalau kita pemarah, bukan saja kita akan sering bertengkar dengan orang lain tetapi juga akan melakukan banyak perlanggaran (Amsal 29:22). Amsal 14:17 berkata bahwa orang yang lekas naik darah termasuk orang yang bodoh. Kemarahan seringkali hanya akan merugikan diri kita sendiri dan membuat diri kita sengsara. Secara medis juga sudah terbukti bahwa amarah itu sangat merusak kesehatan. Begitu banyak peringatan firman Tuhan mengenai hal ini. Kemarahan yang dipendam akan membawa kehancuran bagi keluarga, gereja, komunitas, dan bahkan bagi dunia ini. Lepaskan pengampunan dan ucapkan berkat selalu kepada sesuatu yang dapat menimbulkan amarah kita. Keluarga akan menjadi damai, gereja menjadi damai, komunitas menjadi damai, dan bahkan dunia ini akan menjadi damai. Dan hidup kita penuh dan membawa damai.
Renungan:
1. Mengapa seringkali terjadi pertengkaran?  Apakah akibatnya jika kita menyimpan kemarahan?  



2. Apakah sekarang Anda sedang terlibat dalam suatu pertengkaran? Adakah pertengkaran yang Anda belum selesaikan sampai saat ini?



Praktek
Bagikan berkat pengajaran yang Anda terima dari kebenaran firman Tuhan kepada orang yang Anda temui.