MIRACLE COMMUNITY: Mei 2013

Translate

Jumat, 31 Mei 2013

PESAN PENATUA SAAT TEDUH JUNI 2013, Pdt. Dionisius Ponomban

-->

MENDISIPLINKAN PIKIRAN DENGAN MENJAGANYA SESUAI DENGAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN.

Menjaga cara berpikir dan pandang hidup kita sebagai orang percaya maka akan menolong dalam menjaga seluruh  kehidupan yang kita jalani, semua tindakan kita dimulai dari pikiran kita. Betapa pentingnya menjaga jiwa kita dengan menjaga apa yang masuk dalam pikiran dan imajinasi kita lewat apa yang kita lihat, apa yang kita dengar apa yang kita rasakan sebab jiwa kita akan terbentuk dari pikiran kita dan pikiran kita akan membentuk cara pandang dan cara kita berpikir,  Jika yang masuk dalam hidup kita adalah hal-hal yang salah maka hidup kita akan memiliki pandangan dan tindakan yang salah.
Rasul Paulus mengajak semua jemaat di Filipi untuk menjaga pikiran mereka dari hal hal yang tidak baik, semua yang tidak benar, semua yang tidak mulia, semua yang tidak adil, semua yang tidak suci, semua yang tidak manis, semua yang tidak sedap untuk didengar, semua yang bukan kebajikan, semua hal yang tidak patut, dan semua hal-hal yang bukan kebenaran paulus mengajar untuk semua hal itu tidak dimasukan kedalam pikiran kita semua tetapi sebaliknya semua yang benar,semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci,semua yang manis,semua yang sedap didengar, apa saja yang disebut kebajikan dan hal-hal yang mendatangkan kepujian dan semua hal yang namanya KEBENARAN semua itu harus dimasukan dalam pemikiran kita.(Filipi 4:8).
Kekuatan dalam pikiran manusia.
Jika para motivator dunia ini menyakini dan mengajar bahwa di dalam cara berpikir manusia disitu ada kuasa dan kekuatan yang mampu menciptakan apa yang  mereka inginkan dan mereka melatih habis habisan cara berpikr mereka untuk sukses dan berhasil walau tidak semuanya benar tetapi mereka menemukan bahwa di dalam jiwa (pikiran) ada kekuatan dan kuasa yang dapat mencipta. Dan tentu saja kekeliruan mereka bahwa mereka meletakkan pikiran mereka pada kekuatan diri dan hawa nafsu mereka sendiri dan tentu hal itu menjadi salah sebab mereka terjebak kembali dengan apa yang ditawarkan setan pada Hawa, “ Jika engkau makan buah pohon pengertahuan baik dan jahat ini maka kamu akan MENJADI seperti ALLAH” tahu tentang yang baik dan yang jahat. (Kej 3:5). Jika manusia MENJADI Allah maka manusia tidak memerlukan  lagi Allah dalam hidupnya dan ini adalah kehidupan yang membawa menusia pada kehancuran total baik secara spiritual,mental dan lahiriah mereka. Kehancuran manusia selalu dimulai karena iblis berhasil memperdaya pikiran kita,itu sebabnya kita perlu selalu berjaga-jaga dengan dengan pikiran kita untuk menjaganya sesuai dengan firman Allah agar kita semua terlepas dari panah-panah api si jahat yang secara terus menerus dan tersembunyi dilemparkan secara licik yang tidak dapat terlihat oleh kasat mata kita.(Efesus 6:11,16)
Jika JIWA manusia tidak memiliki sesuatu yang luar biasa tentu rasul Paulus tidak perlu mengajar dan mengingatkan! agar kita menjaganya dengan sempurna sampai Tuhan dating.  (1Tes 5:23-24)  Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.  Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.  Rasul Paulus memahami bahwa jiwa (pikiran) kita punya kekuatan dan daya cipta karena itu penting untuk kita orang percaya menjaganya dengan cara; PIKIRAN kita untuk takluk dan dikuasai oleh Firman Tuhan sepenuhnya. Jiwa kita perlu homogen atau menyatu dengan Firman Tuhan.
Firman Tuhan Penolong jiwa kita.
Satu-satunya yang mampu menolong dan menyelamatkan jiwa kita adalah Firman Tuhan,Kita tahu bahwa iblis senantiasa menyerang pikiran dan imajinasi kita dengan hal hal yang najis dan kotor. Pikiran dan imajinasi kita seperti memori atau tempat penyimpanan data di dalam computer yang memilki kapasitas yang sangat besar, sebuah computer akan menerima apa saja dan menyimpan apa saja yang dimasukkan kedalamnya, demikian juga dengan jiwa kita dia akan menerima apa saja lewat apa yang dilihat dan didengar baik ataupun buruk. Perilaku kita sangat ditetukan apa yang kita pikir dan kita imajinasikan. Itu sebabnya kita menjagai pikiran kita selalu dengan kebenaran Firman (Yakobus 1:19-21)

Saat Teduh Jumat, 31 Mei 2013



DOA YANG YESUS AJARKAN

Bacalah Matius 6:5-14.
Doa yang tidak bertele-tele adalah doa yang bukan untuk sekedar di dengar orang indah dan kita yang berdoa dapat pujian dari manusia, untu itulah Tuhan Yesus mengajar doa yang kita kenal sebagai doa ”BAPA KAMI” doa Bapa kami adalah prinsip doa yang Yesus ingin kita doakan, Kata Bapa kami yang di sorga bicara tentang keintiman antara kita sebagai anak dan Dia adalah Bapa kita, di Kuduskanlah namaMu” Apakah Allah tidak kudus? Tentu bukan! Allah itu kudus! Yang dimaksud dari doa itu adalah kita sebagai anak anak Allah, harus menjaga hidup kita agar kekudusan Allah tidak tercemar oleh karena kelakuan kita yang tida benar. Dan bait demi bait dari kata dalam doa Bapa kami adalah sebuah doa yang perlu kita doakan sampai Kedaulatan Allah datang dan berdaulat di bumi sehingga  bumi sudah seperti di sorga.   
Renungkan.
1.Apakah maksud dari doa yang bertele-tele? (ay 5-8) jelaskan dengan detail



2.Bagaimana seharusnya kita berdoa menurut Tuhan Yesus? (ay 9-14)tulis dengan detail!



Praktek
Pernahkan anda praktekkan doa bapa kami dalam hidup sehari-hari? Apa berkatnya? Ceritakan  pada gereja rumahmu.

Kamis, 30 Mei 2013

Saat Teduh Kamis, 30 Mei 2013



BERDOA DENGAN TEKUN

Betapa seringnya kita berdoa selama beberapa waktu dan kita cepat kecewa, putus asa lalu berhenti berdoa. Kita mau Tuhan menjawab dengan segera sesuai yang kita inginkan, jika tidak maka secepat itu pula kita meninggalkan Tuhan. Sebagian orang segera mencari jalan alternative  akibat kecewa pada Tuhan.Tidak jarang pula orang lebih dahulu mencoba segala sesuatu dan baru mencari Tuhan sebagai palang pintu terakhir, atau ada pula yang menganggap doa sebagai sesuatu yang sekedar “coba-coba”, tidak ada salahnya.." seperti itu pikiran mereka, tetapi tidak ada keyakinan sedikitpun bahwa Tuhan mendengar dan bisa menjawab doa mereka. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan mengenai pentingnya ketekunan dalam doa seperti yang bisa kita baca dalam Luk 18:1-8. Perumpamaan tentang janda dengan sosok yang lemah dan digambarkan sebagai figur yang tertindas dan diperlakukan tidak adil dan seorang hakim yang lalim yang akhirnya menolong Karen ajanda itu tidak jemu-jemu (Tekun) meminta. "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu." (Lukas 18:1).
Renungkan:
1.Apa yang menjadi jawaban dari Tuhan, ketika jemaat dengan tekun mendoakan Paulus (Kis 12:5)?


2.Apa yang menjadi kebutuhan janda itu (Luk 18:1-8)?


3. Apa perbedaan doa yang bertele-tele dengan Doa yang tidak jemu-jemu?


Praktek:
Apa langkah anda untuk tekun dalam doa? Tulis 3 komitment anda !.

Rabu, 29 Mei 2013

Saat Teduh Rabu, 29 Mei 2013



DOA YANG TEPAT  DAN SPESIFIK.

Bacalah Mat. 7:7-11.
Apapun kebutuhan Anda, mintalah. Dikatakan, kalau kita meminta ikan kepada Bapak di sorga, Ia tidak akan memberikan ular. Apa yang diberikan-Nya? Tentu saja seekor ikan! Ketika Anda berdoa, Anda harus menyebutkan nama-nama orang yang Anda doakan atau hal-hal spesifik yang Anda butuhkan. Kalau Anda membutuhkan pertolongan keuangan, mintalah pada Tuhan dengan menyebutkan jumlah yang tepat. Allah menghendaki kita menerima. Sering orang memandang doa seperti mesin judi. Mereka harus banyak "menembak", namun hanya sedikit yang kena. Yesus mengatakan, "Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah suka citamu" (Yoh. 16:24).
Kalau doa Anda terjawab, Anda akan mendapatkan suka cita yang besar. Allah tidak menghendaki hanya sedikit anak-anaknya yang penuh dengan suka cita. Ia menginginkan setiap anak-Nya penuh dengan suka cita. Itulah sebabnya Ia menjanjikan, "... setiap orang yang meminta, menerima..." (Mat. 7:8).
Renungkan:
1. Sebutkan tahap pertama yang Yesus ajarkan dalam (ay. 7)?




2. Seperti siapakah Tuhan mau kita meminta kepadaNYA?  Dan bagaimana kita menyebutkan kebutuhan kita dalam doa? (ay. 9-10)



Praktek:
Sudahkah Anda berdoa secara spesifik ? Jika belum, mengapa?