BERDOA DENGAN TEKUN
Betapa seringnya kita berdoa selama
beberapa waktu dan kita cepat kecewa, putus asa lalu berhenti berdoa. Kita mau
Tuhan menjawab dengan segera sesuai yang kita inginkan, jika tidak maka secepat
itu pula kita meninggalkan Tuhan. Sebagian orang segera mencari jalan
alternative akibat kecewa pada
Tuhan.Tidak jarang pula orang lebih dahulu mencoba segala sesuatu dan baru
mencari Tuhan sebagai palang pintu terakhir, atau ada pula yang menganggap doa
sebagai sesuatu yang sekedar “coba-coba”,
tidak ada salahnya.." seperti itu pikiran mereka, tetapi tidak ada
keyakinan sedikitpun bahwa Tuhan mendengar dan bisa menjawab doa mereka. Tuhan
Yesus memberikan perumpamaan mengenai pentingnya ketekunan dalam doa seperti
yang bisa kita baca dalam Luk 18:1-8. Perumpamaan tentang janda dengan sosok
yang lemah dan digambarkan sebagai figur yang tertindas dan diperlakukan tidak
adil dan seorang hakim yang lalim yang akhirnya menolong Karen ajanda itu tidak
jemu-jemu (Tekun) meminta. "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada
mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak
jemu-jemu." (Lukas 18:1).
Renungkan:
1.Apa yang menjadi jawaban dari Tuhan, ketika jemaat dengan tekun mendoakan Paulus (Kis 12:5)?
1.Apa yang menjadi jawaban dari Tuhan, ketika jemaat dengan tekun mendoakan Paulus (Kis 12:5)?
2.Apa
yang menjadi kebutuhan janda itu (Luk 18:1-8)?
3.
Apa perbedaan doa yang bertele-tele dengan Doa yang tidak jemu-jemu?
Praktek:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar