SEMUA HANYA TENTANG ALLAH SAJA
Pengkhotbah adalah seorang yang
merenungkan secara mendalam arti hidup manusia dari mengamati berbagai
peristiwa yang terjadi di bawah matahari (ay. 14). Ia tiba pada kesimpulan yang mengejutkan. Semuanya sia-sia. Kata
yang digunakannya berarti hampa, sesuatu yang tanpa bobot seperti angin. Dengan
menyebut kata itu dua kali (ay. 2) ia
sungguh menegaskan bahwa hidup ini amat sangat sia-sia. Manusia lahir lalu
mati, demikian seterusnya. Hari lepas hari lewat, berbagai peristiwa alam
bergulir rutin. Semuanya berulang tanpa makna. Sia-siakah hidup kita? Segala
sesuatu yang ada di dunia ini, yang mungkin kita bangga-banggakan, kita
agungkan, dan usahakan serta pertahankan adalah sia-sia. Bukan saja rutinitas
peristiwa alam membuatnya menyimpulkan kesia-siaan hidup, semua kerja,
kekayaan, hikmat yang boleh manusia alami pun sia-sia saja. Apa maksud
pengkhotbah sebenarnya? Pengkhotbah bukan meremehkan arti penciptaan Allah,
akan tetapi ingin menghancurkan semua harapan palsu manusia pada dunia ini atau
diri sendiri. Ia ingin menyadarkan kita bahwa segala sesuatu hanya akan berarti
bila dalam iman kepada Allah.
Renungkan
1. Pesan apakah yang Anda dapatkan dari pembacaan perikop ini?
1. Pesan apakah yang Anda dapatkan dari pembacaan perikop ini?
2. Apakah
jerih payah kita di bawah matahari akan berhasil? Siapakah yang akan
membuat hidup kita berarti?
Praktek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar