Saat Teduh Selasa, 20 Agustus 2013

TUHAN YANG AJARKAN STRATEGI KEMENANGAN ANDA

Bacalah Hakim-Hakim 6 : 33-35; Hakim-Hakim 7:1-7; 17-18

Setiap peperangan di dunia sekarang ini memerlukan pemimpin perang dengan strategi jasmani dan materi yang canggih agar kemenangan dapat dicapai. Namun menurut kitab Hakim-Hakim setiap peperangan membutuhkan pemimpin-pemimpin dengan strategi rohani. Gideon adalah salah seorang dari sekian banyak Hakim-Hakim yang berjuang dengan strategi rohani. Karena apa? Karena Roh Tuhan telah memimpin dia selama berperang dengan orang Midian. Tuhan telah menjanjikan dan menjamin penyertaanNya. Gideon dengan meniup sangkakala membuktikan kepiawaiannya sebagai seorang hakim dan nantinya memimpin bangsanya secara baik. Melalui kerjasama dengan suku-suku Asyer, Zebulon dan Naftali, mereka bersepakat mengikuti arahan dan petunjuk Tuhan. Itu berarti dalam peperangan ini Gideon tidak berjuang sendiri, melainkan ia berjuang bersama dengan saudara-saudaranya. Bersama sahabat-sahabatnya dalam persrikatan suku-suku itu mereka saling bantu membantu, dan mempercayakan pengaturan peperangan itu kepada Gideon selaku pimpinan yang tangguh dan terpercaya sebagai orang pilihan Tuhan sendiri.

Dari sudut rohani dapat dikatakan bahwa kita tidak akan berhenti berperang dan menang sebelum segala janji-janji dan pesan Allah kita diselesaikan. Dan hal itu memerlukan ketekunan sebagai anak-anak Tuhan di dunia dewasa ini, dan memanfaatkan setiap karunia Tuhan serta talenta untuk pekerjaan Tuhan.

Renungkan.

1.Apa strategi pertama Tuhan memilih pasukan  khusus Israel? (Hakim-Hakim 7:3, 5-6) Apa alasan Tuhan memilih hanya 300 orang setelah penyaringan? (Ay. 2)

2.Kunci strategi memenangkan peperangan Gideon adalah tunduk kepada perintah pemimpin. Apa perintah Gideon kepada orang Israel? (Ay. 17-18)

Strategi Tuhan disesuaikan dengan kemampuan dan talenta kita. Berdoa agar setiap talenta kita, diekspresikan  secara maksimal.

Ayat hafalan minggu ini: Roma 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?